5 Kontroversi Seputar Kacamata Pintar Google (Google Glass)


Kacamata pintar Google Glass mulai dilepas secara luas dan dicoba developer. Rencananya, kacamata tersebut akan dipasarkan massal tahun 2014, Dengan kemampuan rekam foto dan video, dibekali memori internal sampai mengakses internet, kacamata ini memang canggih.
 
Dan karena digunakan seperti layaknya kacamata biasa, mungkin tidak banyak yang tahu kecanggihannya, Kontroversi apa yang mungkin mewarnai Google Glass saat digunakan secara massal nanti?
 
Berikut  5 Kontroversi Seputar Kacamata Pintar Google (Google Glass)
yang dihimpun lihat.co.id dari berbagai sumber.
 
1. Mengintip & Merekam Lawan Jenis
Mereka yang hobinya mengintip dan kemudian merekam lawan jenis secara sembunyi-sembunyi, bisa diuntungkan dengan kehadiran Google Glass.

Dengan smartphone atau kamera yang berukuran cukup besar, aksi merekam tersebut berpotensi ketahuan. Namun dengan Glass yang bisa diperintah dengan suara, maka perangkat akan merekam atau menjepret foto dengan mudah.

Misalnya seseorang menjumpai lawan jenis yang seksi sedang berlari di taman. Maka mereka cukup mengarahkan pandangan ke orang itu dan merekamnya, Terlebih, agaknya tidak bisa diketahui apakah kacamata itu sedang merekam atau tidak. 
 
Hal ini bisa menjadi kontroversi tersendiri bagi privasi manusia, Sehingga kabarnya ada restoran di Amerika Serikat yang melarang pengunjung memakai Google Glass. Dengan alasan menjaga privasi dan kenyamanan.

2. Memata-matai Orang yang Baru Dikenal

[lihat.co.id] - Seorang pria pemakai Google Glass bertemu dengan seorang wanita cantik. Awalnya, gadget ini membantunya datang tepat waktu bertemu sang wanita dengan teknologi reminder yang disajikan langsung ke penglihatan.

Namun, begitu sang wanita menyebutkan namanya, langsung saja pria tersebut mencari tahu mengenai wanita tersebut lewat Google, hanya dengan menyebut 'Google' dan nama yang dimaksud.

Tak lama kemudian, Google Image menampilkan sebuah foto di mana wanita tersebut tampak sedang bermain dengan seekor anjing. Gambar tersebut dimanfaatkan oleh pria itu dengan menebak bahwa sang wanita menyukai seekor anjing untuk membuatnya terkesan.

Selanjutnya bisa ditebak, pria itu langsung mencari berbagai informasi mengenai anjing lewat Google agar bisa menyeimbangkan pembicaraan. Tujuannya sudah jelas: untuk memikat sang wanita! Bahkan, si pria bisa bebas memotret paras wanita tersebut tanpa sepengetahuannya, Skenario di atas sangat mungkin terjadi. Dan mungkin bisa menimbulkan rasa tidak nyaman jika ketahua

3. Melihat Pornografi
[lihat.co.id] - Industri pornografi dilaporkan sudah mengincar Google Glass sebagai media baru untuk memutar film porno. Pengguna pun bisa melihat secara mudah dan privat sehingga bisa bikin kecanduan.

"Kacamata ini akan menjadi pemicu gaya produksi baru. Melihat dari televisi sudah biasa, namun dengan kacamata ini Anda seolah bisa berada dalam adegan," kata Alana Evans, seorang aktris mesum.

"Kacamata ini bisa bebas digunakan tanpa bantuan tangan dan punya kapabilitas menampilkan resolusi tinggi," tambahnya,Pendapat senada disampaikan oleh Peter Ancworth dari sebuah perusahaan film porno. Dia menilai Google Glass membuka peluang baru dalam produksi pornografi.

"Google Glass membuka kesempatan baru untuk memproduksi film (porno) berbasis realitas," kata Anchwort. Di mana perangkat ini kemungkinan bisa digunakan untuk merekam adegan-adegan dalam film mesum.

4. Bikin Antisosial
Sangat mungkin Google Glass akan membuat pengguna menjadi begitu keasyikan menggunakan fitur-fiturnya. Dan pada akhirnya menimbulkan sikap anti sosial.

Tidak perlu dengan tangan, orang bisa menggunakan semua fungsi Google Glass cukup dengan perintah suara. Termasuk mengakses internet.

Karena kepraktisannya tersebut, bisa jadi pengguna kecanduan menggunakan Google Glass. Dari sekadar mengakses YouTube atau Facebook.

Perangkat seperti smartphone sedikit banyak sudah membuat orang seperti kecanduan dan tidak peduli pada lingkungan sekitarnya. Google Glass pun berpotensi besar mengakibatkan hal yang sama.

5. Penyebab Kecelakaan
Meskipun mata pengguna dirancang melihat dengan jelas situasi di sekitarnya kala menggunakan Google Glass, tetap saja ada kemungkinan konsentrasi terpecah.

Dan ujung-ujungnya mengakibatkan kecelakaan jika pengguna memakai Google Glass saat mengemudi. Sampai-sampai otoritas di Amerika Serikat sudah mulai meregulasi penggunaan Google Glass.

Politisi di West Virginia ingin membuat peraturan untuk melarang pemakaian Google Glass saat berkendara. Sebab rawan mengakibatkan kecelakaan.

"Kami mendengar banyak kecelakaan yang disebabkan memakai ponsel saat mengemudi. Hal yang sama bisa terjadi dengan pemakaian Google Glass," kata Gary Howell, politisi setempat.

Comments :

0 komentar to “5 Kontroversi Seputar Kacamata Pintar Google (Google Glass)”

Posting Komentar

Entri Populer